bismillahirrahmanirrahim

salam


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Google Website Translator Gadget

Kamis, 16 Desember 2010

KETELADANAN ADALAH KUNCI PENDIDIKAN SEPANJANG MASA

“Barang siapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala atas perbuatan baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tidak menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan barang siapa yang memberikan contoh yang buruk didalam Islam maka baginya dosa atas perbuatannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Yang demikian itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang yang mengikutinya” (HR Muslim)


Sungguh hadits ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam memberikan contoh, apalagi sebagai orang tua, kita dituntut lebih hati-hati. Sengaja atau tidak, ada efek negatif maupun positif. Kesalahan dalam membentuk karakter anak tanpa sengaja dapat terjadi dengan keteladanan yang buruk. Akibatnya bisa fatal, yaitu membentuk karakter yang rusak.


Memang banyak tips dan cara untuk mendidik anak, ada yang dengan metode A ada yang menyarankan dengan metode B. Namun, dari setiap metode-metode yang selama ini saya baca, keteladanan adalah metode yang jitu dalam pendidikan anak-anak di keluarga. Disini saya akan membahas fakta tentang pendidikan di rumah, pentingnya keteladanan dalam pendidikan, dan bagaimana orang tua agar mampu menjadi tauladan yang baik untuk anak


Pertama, cara mendidikan anak-anak dalam rumah. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan itu akan terbentuk hanya di sekolah-sekolah, jadi tidaklah perlu orang tua mengarahkan anak-anaknya dirumah. Bahkan ada sebagian orang tua yang tidak tahu tujuan dalam mendidik anak. Perlu kita pahami, bahwasannya pendidikan dirumah yang meskipun sering disebut sebagai pendidikan informal, bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Orang tua harus memahami bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang tidak kalah pentingnya dibandingkan institusi pendidikan formal. Ini bisa dimengerti karena keluarga merupakan sekolah paling awal bagi anak. Di keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pengetahuan, pengajaran dan pendidikan.


Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa tujuan mereka mendidik anak-anaknya, apakah hanya sekedar bisa survive di dunia ini ataukah menginginkan anak-anaknya menjadi generasi yang unggul. Tujuan utama pendidikan adalah untuk melahirkan generasi-generasi yang berkepribadian Islam (syakhshiyah Islamiyyah), atau dengan kata lain, tujuan kita mendidik anak adalah untuk menjadikan mereka anak-anak yang sholeh/sholehah. Dan ini merupakan tugas utama sebagai orang tua. Setiap orang tua muslim pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang sholeh/sholehah, karena mereka nanti adalah aset yang sangat berharga baik di dunia maupun diakherat. Di dunia mereka akan senantiasa patuh pada Allah dan kedua orang tuanya, dan bisa menjadi kebanggan keluarga, sedangkan di akherat nanti mereka akan menolong kedua orang tuanya, karena amalan yang tetap mengalir meskipun orang tua meninggal adalah doa anak sholeh/sholehah.


Kedua, pentingnya teladanan dalam mendidikan. Sebagaimana kita ketahui, Allah juga memberikan contoh-contoh Nabi atau orang yang bisa kita jadikan suri teladan dalam kehidupan atau peringatan agar kita tidak menirunya, sebagaimana firmanNya: “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji” (Qs. al Mumtahanah [60]: 6)


“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)


“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Qs. Luqman [31]: 12)


“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa” (Qs. al-Lahab [111]: 1)


Oleh karena itu, keteladanan dalam dunia pendidikan adalah sangat penting, apalagi kita sebagai orang tua yang diamanahi Allah berupa anak-anak, maka kita harus menjadi teladan yang baik buat anak-anak. Kita harus bisa menjadi figur yang ideal bagi anak-anak, kita harus menjadi panutan yang bisa mereka andalkan dalam mengarungi kehidupan ini. Jadi jika kita menginginkan anak-anak kita mencintai Allah dan RosulNya maka kita sendiri sebagai orang tua harus mencintai Allah dan RosulNya pula, sehingga kecintaan itu akan terlihat oleh anak-anak. Akan sulit untuk melahirkan generasi yang taat pada syari’at jika kedua orang tuanya sering bermaksiat kepada Allah. Tidaklah mudah untuk menjadikan anak-anak yang gemar mencari ilmu Allah jika kedua orang tuanya lebih suka melihat televisi daripada membaca dan datang ke ceramah-ceramah, dan akan terasa susah untuk membentuk anak yang mempunyai jiwa pejuang dan rela memberikan segalanya untuk kepentingan Islam, jika bapak ibunya sibuk dengan aktivitas kerja meraih materi dan tidak pernah terlibat dengan kegiatan dakwah. Sebagai contoh, apa yang terjadi di Palestina, setiap generasi disana sejak kecil sudah menjadi mujahid, jiwa mereka sudah tidak ada rasa takut terhadap kematian dan mereka siap melakukan apa saja demi kejayaan Islam, ini semua karena orang tua mereka memberikan contoh nyata kepada mereka.


Disamping itu, tanpa keteladanan, apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita akan hanya menjadi teori belaka, mereka seperti gudang ilmu yang berjalan namun tidak pernah merealisasikan dalam kehidupan. Kita selalu mengajarkan agar anak kita mencintai Allah, namun kita sendiri lebih mencintai dunia…maka pengajaran tentang hal itu akan sulit untuk direalisasikan. Yang lebih utama lagi, metode keteladanan ini bisa kita lakukan setiap saat dan sepanjang waktu. Dengan keteladanan pengajaran-pengajaran yang kita sampaikan akan membekas dan metode ini adalah metode termurah dan tidak memerlukan tempat tertentu. Jadi…mampukan kita menjadi uswatun hasanah bagi anak-anak kita??


Untuk mampu menjadi uswatun hasanah, syarat utama adalah kita sebagai orang tua harus tahu Islam secara menyeluruh, bagi yang belum tahu Islam tidak ada kata terlambat, belajar Islam menjadi prioritas agar kita menjadi uswah yang ideal buat anak-anak. Islam adalah landasan yang ideal untuk membentuk suatu kepribadian, karena Islam adalah aturan yang menyeluruh bagaimana manusia hidup di dunia ini.

Selasa, 14 Desember 2010

Makna Kebenaran Dalam Kehidupan

Makna Kebenaran Dalam Kehidupan

Di dalam dunia ini mungkin ada satu hal yang disebut kebenaran.

Mungkin ada banyak orang yang berusaha untuk senantiasa mencari kebenaran.
Mungkin ada yang suka bertualang untuk mencari kebenaran.
Berpikir begini dan begitu.
Berpikir ini lebih baik dari yang lain...
Mencoba menelaah
Apakah ini lebih benar?

Kawan...
Aku mengaku disini
Aku bukan seorang yang pandai dan tahu banyak hal.
Aku juga bukan seorang cerdas yang bisa benar-benar paham arti kebenaran.
Aku tidak tahu banyak.
Sedikit sekali...

Aku belum benar-benar paham tentang makna sebuah kebenaran

Namun satu hal yang aku tahu
Dan aku percaya

Bahwa
Di dalam kebenaran pasti ada kasih
Di dalam kebenaran pasti ada damai sejahtera
Di dalam kebenaran pasti tak ada kecurigaan
Di dalam kebenaran pasti tak ada kebencian
Di dalam kebenaran pasti tak ada ajaran untuk merendahkan ajaran lain
Di dalam kebenaran tidak ada doktrin untuk meninggikan kebenaran itu sendiri.

Apakah kebenaran namanya kalau disitu kita malah kita curiga pada golongan lain?
Apakah kebenaran namanya kalau kita malah bersikap ekstrem dan menolak pandangan lain?
Apakah kebenaran namanya kalau aku tidak melihat buah-buah baik terpancar dari dalamnya?
Yang pasti kebenaran absolute hanya ada dari tuhan YME, karena di dunia ini kebenaran dapat di bolak-balik



Rahasia Seorang Leadership


Sukses tidaknya pelaku DS/MLM sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengembangkan leadership dalam organisasi bisnisnya. Perusahaan-perusahaan DS/MLM yang tidak memiliki leader-leader hebat hampir pasti akan sulit berkembang.

Demikian pula distributor atau pelaku DS/MLM yang kepemimpinannya lemah pasti akan sulit pula mempertahankan organisasi bisnisnya. Apalagi mengembangkannya menjadi organisasi atau grup jaringan yang kuat dan produktif. Bisa-bisa yang terjadi adalah lemahnya leadership yang kemudian terduplikasi ke anggota jaringan. Jika demikian adanya, hampir pasti jaringan akan tidur, tidak produktif, dan banyak anggota yang keluar atau tidak aktif.

Nah, bagaimana mengembangkan leadership yang kuat? Berikut prinsip-prinsipnya:


1. Menjadi Inspirator

Seorang leader harus mengembangkan kharisma kepemimpinan yang tangguh. Dia harus punya visi yang kuat, tujuan yang jelas, konsistensi dan persistensi sikap, pandai mengorganisasi, memotivasi, dan berkepribadian pemenang. Ini dikaitkan dengan peran dia sebagai inspirator bagi orang-orang yang dia pimpin atau diajak bekerjasama.

Seorang pemimpin biasanya menjadi sumber inspirasi bagi pengikutnya. Bagi para pengikut dan mitra, banyak hal dalam diri si pemimpin akan berfungsi sebagai sumber semangat, gagasan, dan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi.


2. Menjadi Motivator

Bisnis DS/MLM membutuhkan daya dorong dan penggerak yang sangat besar. Sebab, cita-cita yang hendak diraih para pelakunya adalah cita-cita besar, yaitu mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Sementara, sama seperti jenis kewirausahaan lain, bisnis ini memiliki tantangan dan
kesulitan-kesulitan yang tidak sedikit. Bisa dibayangkan jika orang-orang yang menggantungkan hidup di bisnis ini tidak terus-menerus dimotivasi oleh leadernya. Pasti usaha mereka akan terus turun naik dan tidak berdaya tahan lama.

Salah satu peran utama seorang leader adalah untuk terus memotivasi mitra usahanya dan menjaga moral mereka agar tetap tinggi, sekalipun tantangan dan kesukaran sering menghadang. Jadi, seorang leader harus menjadi motivator, penggerak, dan perekat anggota-anggotanya. Ia harus mampu terus mengembangkan optimisme, kemauan bekerja keras, dan sikap pantang menyerah.
3. Menjadi Problem Solver
Seorang leader harus selalu mampu menghadapi dan menemukan solusi dari setiap masalah di dalam kelompoknya. Pemimpin selalu menjadi tempat mengadu bagi anggota kelompoknya. Pemimpin harus memberikan guidance atau petunjuk-petunjuk yang benar dalam memecahkan suatu masalah. Bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga persoalan-persoalan non teknis.
Sekalipun sebagai pemimpin dia tidak menghendaki masalah-masalah non teknis dibawa ke hadapannya, tetapi dia harus bersikap cukup bijaksana untuk memberikan alternatif jalan keluarnya.

Apabila dengan kemampuannya sendiri dia gagal menyelesaikan masalah itu, dia tetap mampu menggerakkan potensi-potensi dalam kelompoknya untuk mengatasi masalah tersebut bersama-sama.


4. Penggerak Potensi Kelompok


Jangan berpikir bahwa seorang leader adalah super human yang bisa melakukan segalanya sendirian. Tidak demikian. Leader adalah manusia biasa yang memiliki kemampuan pengelolaan lebih bagus dibanding rata-rata orang. Seorang leader tidak menangani segalanya seorang diri. Sebaliknya, dengan kemampuannya mengatur, mengelola, dan mengarahkan, maka dia dapat
menggerakkan anggota-anggotanya untuk melakukan aktivitas tertentu.

Seorang leader harus ahli dalam menilai, meningkatkan, dan mengembangkan potensi anggota-anggotanya. Ukuran sukses seorang leader bukan pada pencapaian pribadi, tetapi pencapaian tim yang dia pimpin. Jika timnya sukses, dia layak disebut pemimpin yang sukses.


5. Role Model
Jika seorang leader memiliki kualitas mental, sikap, dan keterampilan-keterampilan teknis sebagaimana dipaparkan di atas, maka dia layak dijadikan sebagai role model dalam kelompoknya. Ingat, di bisnis DS/MLM seorang pelaku hanya bisa berhasil apabila dia mampu menduplikasikan keberhasilannya kepada orang lain.

Sementara, dia sulit berhasil apabila tidak memiliki kualitas dan karakter sebagai seorang leader. Sungguh pun dia memiliki hal tersebut, tetapi dia tidak mampu menginsipirasi anggota-anggota untuk menjadikannya seorang role model, maka kesuksesannya hanya berhenti pada dirinya sendiri.

Tidak ada duplikasi kesuksesan sehingga aslinya bangunan organisasi bisnis yang dipimpinnya rapuh. Jika demikian adanya, sesungguhnya dia bukan seorang leader bisnis sejati.

Rahasia Kekuatan Pikiran

Alkisah suatu hari Raden Rangga, seorang pangeran Mataram Putra Panembahan Senopati Ing Ngalogo, sedang bermain-main di suatu pinggiran hutan. Raden Rangga dikenal sebagai seorang pangeran yang sangat sakti. Mainannya bukanlah mainan seperti yang dilakukan kebanyakan anak muda. Sebuah batu besar ia main-mainkan dengan cara ditepuk-tapuk dan ditusuk-tusuk secara empuk dengan ujung jarinya layaknya adonan kue. Sungguh luar biasa bagi orang yang melihatnya. Dia melakukan itu bukan dengan menguatkan ujung jarinya sehingga kuat seperti besi, tetapi batu yang dia mainkan yang menjadi lunak seperti adonan kue.

Ketika sedang asyik bermain tersebut, tiba-tiba datanglah Ki Juru Martani, yang masih terhitung kakeknya, menegur Raden Rangga,” Hai, jangan main-main dengan batu itu. Batu itu keras, nanti tanganmu sakit!”

Aneh, begitu mendengar kata-kata Ki Juru Martani tersebut tiba-tiba batu mainan Raden Rangga menjadi keras dan Raden Rangga pun menjerit kesakitan begitu jari-jari tangannya menusuk batu itu. Raden Rangga pun merasa gusar kepada Ki Juru Martani.

Sewaktu muda Sunan Kalijaga pernah menjadi perampok ala Robin Hood dengan nama Begal Lokajaya. Dia melihat banyak kehidupan yang timpang antara rakyat jelata yang miskin dengan para pejabat kerajaan, baik Kerajaan Demak yang baru berdiri maupun Kerajaan Majapahit yang hampir runtuh. Oleh karena itu sasaran rampoknya adalah para bangsawan rakus, dan hasil rampokannya dibagikan kepada rakyat miskin.

Suatu ketika Lokajaya mencegat seorang musafir yang sedang lewat. Dalam penglihatan Lokajaya musafir tersebut membawa sebilah tongkat emas. Dirampoklah dia untuk diminta tongkat emasnya.

Sang musafir yang kemudian dikenal sebagai Sunan Bonang dengan tenang berkata,” Anak muda, kalau kau menginginkan emas, lihatlah buah kolang-kaling dipohon itu.” Sambil menunjuk ke arah pohon kolang-kaling dengan tongkatnya beliau berkata lagi,” kolang-kaling itu emas semua. Ambillah!”

Lokajaya pun takjub demi melihat bertandan-tandan kolang-kaling berubah menjadi emas berkilauan. Dia pun bergegas untuk memanjat dan memetik kolang-kaling emas itu.

Dua kisah di atas adalah cerita rakyat dari mulut ke mulut di kalangan masyarakat Jawa. Sebagian menganggap itu hal tidak masuk akal dan hanya mitos, namun sebagian yang lain percaya itu betul-betul terjadi dan menjadi bagian dari sejarah masa lalu negeri ini.

Semua itu adalah hasil dari kekuatan pikiran. Ketika pikiran kita betul-betul fokus dan kita yakin, maka apa yang kita pikirkan itu akan menjadi kenyataan. Apapun itu. Karena ketika kita fokus dan yakin, kekuatan semesta akan bergerak mendukung.

Raden Rangga yang tadinya bisa fokus menganggap batu sebagai adonan roti tiba-tiba buyar pikirannya oleh ucapan Ki Juru Martani sehingga batu menjadi keras kembali. Bukan karena Ki Juru Martani yang lebih hebat, tetapi karena Rangga yang memang kemudian terpengaruh oleh ucapan Juru Martani bahwa batu itu keras sehingga itu mengembalikan logika berpikir dia bahwa di mana-mana yang namanya batu itu ya keras, dan menghilangkan keyakinan dia bahwa sesuatu yang keras pun bisa dilunakkan dengan pikiran kita.

Begitu pun dengan Lokajaya. Kekuatan pikiran dan keyakinan Sunan Bonang mampu mengubah buah kolang kaling menjadi emas dalam sekejap. Namun ketika ditinggal pergi, logika Lokajaya kembali bekerja bahwa tidak mungkin buah-buahan menjadi emas. Karena pikirannya tidak mempercayai, akhirnya buah kolang-kaling emas itu pun kembali menjadi buah biasa. Itu semua adalah hasil dari kekuatan pikiran mereka.

Pada zaman dahulu, orang-orang perlu bertapa selama kurun waktu yang lama untuk bisa menjadi “sakti”. Mengapa perlu bertapa? Karena pada saat itu ya itulah cara yang diyakini bisa membangkitkan kekuatan bawah sadar, dan cara untuk memfokuskan pikiran dan keyakinan kita sampai akhirnya mencapai tahap “sakti” dan bisa melakukan hal-hal ajaib yang sulit diterima nalar. Mereka tidak tahu bahwa ada cara yang lebih efektif untuk bisa melakukan semua itu, yaitu tinggal percaya dan yakin saja. Nha, pada zaman dulu itu untuk bisa yakin dan percaya orang perlu bertapa atau melakukan ritual-ritual tertentu sehingga mereka betul-betul yakin dan percaya diri. Hasilnya pun tergantung seberapa kuat kepercayaan dan keyakinan setiap individu akan “bisa mewujud”-nya impian mereka.

Di zaman modern karena orang semakin tahu ilmunya, tidak perlu bertapa pun asalkan bisa memfokuskan pikiran dan keinginan, maka hal-hal ajaib pun bisa diwujudkan. Keajaiban bukanlah monopoli masa lalu atau zaman dongeng.

Ada beberapa orang yang secara bawaan memang gampang untuk memfokuskan pikiran dan keyakinan, bahkan tanpa mereka sendiri sadari bahwa mereka telah fokus. Sehingga ada orang-orang yang dengan mudah melakukan hal-hal luar biasa yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan orang lain karena secara bawaan dia dibekali kemampuan untuk fokus dengan keinginannya, dan kecerdasan untuk menerima daya kerja bawah sadar yang kadang tanpa mereka sadari.

Ada juga sebagian orang yang perlu pelatihan untuk bisa mengerti dan mempraktekkan ilmu fokus itu. Dalam mencapai tahap yakin akan kekuatan keinginan (baca: impian) ini ada sebagian yang bisa dibangkitkan hanya dengan cara diberi tahu rahasianya atau melalui beberapa pelatihan saja. Tapi ada juga yang perlu melakukan ritual-ritual tertentu seperti manusia masa lampau. Semua itu tergantung “kecerdasan spiritual” setiap individu.

Di zaman sekarang, kekuatan ajaib seperti Raden Rangga tidaklah begitu diperlukan dan keajaiban mengubah kolang-kaling menjadi emas secara sim salabim juga sulit dilakukan. Kenapa? Karena manusia zaman sekarang terbiasa berpikir dengan logika. Mereka tidak bisa menginginkan dan tidak bisa yakin bahwa batu bisa menjadi lunak selunak adonan kue dan kolang kaling bisa menjadi emas karena logika kita justru meyakini itu tidak mungkin. Semakin tidak masuk akal keajaiban yang kita inginkan, logika kita menolak semakin kuat. Bahkan secara tidak kita sadari pun logika kita bisa tetap bekerja, karena sejak kecil memang kita sudah diajari untuk menggunakan logika dari pada kekuatan pikiran. Akhirnya meskipun kadang kita menghayalkan suatu keajaiban namun secara logika tidak mempercayai ya akhirnya itu tidak bisa terwujud.

Dalam dunia yang lebih relevan dengan kebutuhan sekarang kekuatan pikiran itu tetap bisa kita gunakan untuk mencapai semua dream kita. Dalam dunia bisnis dan dunia kompetisi lainnya, misalnya olah raga, ini tetap berlaku sama. Harus fokus, percaya dan yakin. Karena kebiasaan kita berpikir dengan logika, maka dalam menginginkan sesuatu pun biasanya kita lebih bisa percaya semua bekerja sesuai batas logika kita. Akhirnya meskipun kita fokus pada dream kita, karena secara tidak sadar kita membatasi kejadiannya sesuai logika kita dan bukan ajaib sim salabim dalam sekejap, maka keyakinan kita pun bisa mewujud tetapi tetap dalam kerangka logika kita. Misalnya Anda menginginkan sebuah vila mewah di sebuah bukit yang indah. Karena Anda pasti tidak percaya bahwa vila mewah itu bisa terwujud dengan cara abrakadabra dalam sekejap melainkan melalui proses tertentu, akhirnya yang terjadi pun demikian. Anda perlu membangun bisnis dulu, bekerja keras, mengumpulkan hasil baru kemudian membangun vila di atas bukit dan impian Anda pun menjadi kenyataan yang artinya pikiran Anda telah mewujud.

Ada banyak sekali contoh orang modern yang “sakti”, yang berkat keyakinannya bisa mewujudkan impian mereka walaupun sebelumnya tampak mustahil, yang bekerja dengan mengikuti pola logika mereka dan logika kita sekarang.. Sebut saja Wright bersaudara yang sukses mewujudkan impian mereka untuk membuat pesawat terbang, padahal keyakinan umum orang waktu itu tidak mungkin ada benda yang lebih berat dari burung bisa terbang. Thomas Alva Edison yang walaupun ratusan kali gagal, namun karena dia tetap yakin bahwa dia bisa menemukan lampu pijar akhirnya betul-betul bisa menemukan lampu pijar. Kolonel Sander yang yakin ayam gorengnya akan laku keras meskipun ditolak ribuan kali, tetapi karena dia sangat yakin akhirnya terwujudlah Restoran Cepat Saji KFC yang sekarang tersebar di seluruh dunia. Masih banyak lagi contoh orang-orang yang sukses berkat keyakinan yang kuat, yang tidak peduli dengan suara dari luar hingga bisa mewujudkan semua impian mereka. Ada pun orang-orang yang lebih percaya mendengar orang lain yang mementahkan impian mereka, mereka pun akan gagal di tengah jalan, seperti Raden Rangga yang buyar pikirannya karena mendengar perkataan Ki Juru Martani.

Itulah sesungguhnya kekuatan pikiran kita. Pikiran kita bisa mewujud menjadi apa saja. Jadi kalo Anda mempunyai impian, yakinlah bahwa impian Anda pasti bisa terwujud, cepat atau lambat. Kalau Anda membangun bisnis, yakinlah bahwa Anda pasti bisa mewujudkan bisnis seperti yang Anda inginkan. Jangan hiraukan logika Anda bahwa ini tidak mungkin itu tidak masuk akal dan sebagainya. Tetaplah fokus dan yakin, maka Tuhan dengan melalui system yang paling canggih di alam semesta ini akan membukakan jalan sesuai logika Anda dan mewujudkan keinginan Anda. Anda tidak perlu lagi bertapa, cukup yakin dan percaya saja pada impian Anda. Dan sungguh menggembirakan semua orang, karena untuk yakin dan percaya tidak perlu bayar alias gratis. Namun ada kabar buruknya, bagi orang-orang yang terbiasa menghitung dengan logika, akan lebih sulit untuk bisa yakin bahwa hanya dengan kekuatan pikirannya bisa mewujudkan keajaiban. Tapi pada prinsipnya karena untuk yakin dan percaya tidak perlu mengambil ke mana-mana, artinya pada dasarnya semua orang bisa. Artinya semua orang juga bisa sukses.

Terus kenapa tidak semua orang bisa mewujudkan keinginan mereka padahal mereka tahu akan kekuatan impian? Jawabannya karena logika atau pikiran mereka sendirilah yang mementahkan atau menghalangi keyakinan akan terwujudnya impian mereka. Mereka justru disibukkan dengan otak atik logika mereka : bagaimana ini mungkin, bagamana orang seperti saya bisa, bagaimana itu bisa terwujud, tidak masuk akal dan sebagainya.

Karena itu tetaplah percaya dan yakin, impian Anda akan terwujud, bukan dengan sim salabim tapi mewujud sesuai dengan logika yang bisa Anda pahami.

Satu hal yang sangat penting, karena dengan keyakinan pikiran kita bisa mewujud menjadi apa saja sesuai pikiran yang tertanam sampai alam bawah sadar kita, tidak peduli itu pikiran negatif atau positif. Hal negatif yang kita pikirkan terus menerus sampai merasuk sel-sel tubuh kita akan mewujud menjadi kenyataan dalam hidup kita, meskipun itu ditujukan pada orang lain. Karena itu jika kita menginginkan hal-hal positif yang terjadi dalam hidup kita, selalulah berpikir positif, untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Anda akan menerima kebaikannya.

Kondisi Darah Manusia Ketika Berdoa, Sedih, Takut dan Jatuh Cinta

kondisi darah saat....

Kondisi Darah Manusia Ketika Berdoa, Sedih, Takut dan Jatuh Cinta

Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT (Emotional Freedom Techniques) untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa. 

Pakar EFT yang bernama Dr. Felicy tersebut mengambil sampel darah seorang pasien bernama Rebecca, kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer. 

Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.



Kondisi darah saat sedih

Rebecca melakukan EFT dengan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT mengambil sampel darahnya.


Kondisi darah saat sedih,Sel darah begerak cepat dan berbentuk air mata

Kondisi darah saat merasakan cinta

Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam cairan darah. 


Kondisi darah saat merasakan cinta,Sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul



Kondisi darah saat merasa takut

Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.

Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat dan terlihat berjauhan. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.



Kondisi darah saat merasa takut,Sel darah bergerak tidak beraturan dan berjauhan dengan sangat cepat



Kondisi darah saat berdoa

Lalu Rebecca mecoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”, yang dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara. Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan seperti ini,

“saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya” Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat kondisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain. 


Kondisi darah saat berdoa,Timbul substansi putih berkilauan, darah bergerak pelan dan sangat teratur


Cairan darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini. 

Sangat luar biasa bukan??!... ini merupakan bukti betapa besar kekuasan Tuhan YME, setiap inci dari tubuh kita bahkan darah pun bisa berubah sesuai dengan emosi kita.. so, emosi kita mempengaruhi kesehatan kita juga..